DAKWAH
FARDIYAH DAN PENTINGNYA AMAL JAMA’I
A. Ta’rif
Dakwah
Fardiyah: dakwah yang dilakukan dengan cara individual atau dakwah dengan
membatasi jumlah mad’u dalam suatu kegiatan dakwah. Dakwah Fardiyah tetap
menjadi sub-sistem dari Dakwah Jama’iyah, sehingga dakwah fardiyah ini justru
menopang gerakan dakwah secara menyeluruh.
B. Tahapan
Dakwah Fardiyah
Ø
Sebelum berdakwah, seorang da’i harus mengenal waqi’ (realitas)
umat yang akan didakwahi.
Ø
Dengan memahami realitas umat, maka seorang Da’i dapat memetakan
keadaan umat yang selanjutnya akan ditangan secara dakwah fardiyah.
Ø
Seorang Da’i harus memperkokoh sifat sabar dalam menghadapi mad’u
yang sangat beragam dan siap untuk mengambil berbagai metode dan pendekatan
dakwah
1. Tahapan
Pertama
·
Membina hubungan dan mengenal setiap orang yang akan didakwahi
·
Seorang Da’i harus berusaha agar mad’u merasakan bahwa kita
betul-betul memperhatikan dan dekat dengan mereka.
·
Seberapa jauh perhatian dan simpati yang diperoleh mad’u, sebanyak
itu pula tanggapan dan penerimaan mad’u terhadap dakwah kita
2. Tahapan Kedua
·
Membangkitkan Iman yang Mengendap dalam Jiwa,
·
Pembicaraan hendaknya tidak serta-merta langsung diarahkan kepada
masalah iman, namun sebaiknya berjalan alami.
·
Dengan kebangkitan imannya seseorang akan hidup dengan
ma’rifatullah, terjaga dari kelalaiannya dan siap untuk menyempurnakan imannya.
·
Demikian selanjutnya, mereka akan semakin mudah menerima ilmu yang
menguatkan imannya.
3. Tahapan
Ketiga
·
Membantu memperbaiki keadaan dirinya dengan mengenalkan
perkara-perkara yang bernuansa ketaatan dan bentuk-bentuk ibadah yang
diwajibkan.
·
Mendorong untuk taat dan disiplin dalam ibadah dan berakhlak
dengan pembinaan dan keteladanan.
·
Mendorong mereka untuk memperbanyak bacaan, dan menghadiri
forum-forum tabligh dan ta’lim
4. Tahapan
Keempat
·
Menjelaskan tentang pengertian Ibadah secara menyeluruh dan
komprehensif (syamil)
·
Yang pertama, meluruskan niat yang benar
·
Yang kedua mematuhi dan menepati syariah yang diajarkan dan
dicontohkan oleh Rasulullah.
5. Tahapan
Kelima
·
Memahamkan mad’u bahwa keberagamaan kita tidak cukup hanya dengan
keislaman kita sendiri.
·
Agama Islam adalah agama kolektif-integral (jama’i). Ia
adalah sistem kehidupan hukum, perundangan, sistem kenegaraan, jihad dan
kesatuan umat.
·
Membangun kesadaran bahwa dakwah adalah kewajiban setiap muslim
kepada sesamanya.
6. Tahapan
Keenam
·
Memahamkan mad’u bahwa kewajiban dakwah tidak mungkin ditunaikan
secara individu.
·
Orang-perorang tidak mungkin menegakkan hukum, membangun negara
dan kepemimpinan.
·
Seorang muslim juga tidak akan bisa menjadi muslim paripurna
dengan dirinya sendiri.
·
Amal Jama’i adalah prinsip asasi dalam merealisasikan Islam dengan
seluruh sistemnya
7. Tahapan
Ketujuh
·
Kesadaran Memilih Jamaah secara Tepat
·
Kesadaran memilih jamaah secara tepat dan proporsional
·
Jamaah yang baik adalah yang memiliki nizham yang baik, jamaah
yang terorganisir, tidak ifrat dan tafrit, bersendikan kepada Al-Quran dan
Sunnah, dan manhaj salaf salih.
·
Memasuki sebuah jamaah di antara sekian banyak jamaah yang ada,
harus dengan kesadaran bahwa jamaahnya adalah bagian dari Jamaah yang lebih
besar yakni Jama’ah al-Muslimin.
C. Peluang
Dakwah Fardiyah
·
Dakwah Fardiyah memiliki peluang untuk melahirkan da’i-da’i baru.
·
Dakwah Fardiyah dapat dijalankan dalam segala situasi.
·
Dakwah Fardiyah dapat menciptakan hubungan dan ikatan langsung
dengan mad’u.
·
Dakwah Fardiyah dapat memperkaya pelakunya agar produktif dan giat
membekali diri
·
Dakwah Fardiyah mendorong pelakunya menjadi qudwah bagi lainnya.
·
Dakwah Fardiyah dapat memahami secara langsung masalah mad’u,
sekaligus memberikan solusi yang cepat, tepat.
و الله أعلم بالصواب
0 komentar:
Posting Komentar