Rabu, 13 Juni 2012

PERANG SALIB


Menciptakan perdamaian diantara pluralisme agama dan budaya, memang merupakan cita-cita bersama seluruh umat manusia di seluruh dunia. Karena itu, konsep toleransi sebagai elemen penting dalam masyarakat ideal, selalu menjadi prinsip kebersamaan. Meskipun demikian, fanatisme berlebihan dan loyalitas mendalam terhadap agamanya, sering membuat mati hati umat manusia hingga melupakan pentingnya kebersamaan diantara perbedaan.
Hal inilah yang melanda pemeluk agama Kristen dengan loyalitas tinggi pada paus dan kaum muslim yang menjadikan semangat jihad sebagai pandangan hidup, lalu berada pada posisi saing yang sama dalam merebut hegemoni. Konsekwensinya, konflik berdasarkan kepentingan dan warisan sejarah pun tidak dapat dihindari yang dalam sejarah dikenal sebagai Perang Salib.
Penanaman peristiwa akbar ini , didorong oleh pertimbangan kondisional sekitar terjadinya ekspedisi militer yang dilancarkan oleh pihak Kristen terhadap kekuatan Muslim dalam periode 1095-1291 M. hal ini disebabkan karena adanya dugaan bahwa pihak kristen dalam melancarkan serangan tersebut didorong oleh motivasi keagamaan .
PERANG SALIB
Perang ini dinamakan perang salib karena orang-orang Kristen yang terlibat dalam perang ini mengenakan tanda salib pada baju mereka dan kepada mereka dijanjikan keuntungan spiritual oleh Paus, atas jasa-jasa mereka dalam membebaskan tanah suci.
Perang Salib adalah kumpulan gelombang dari pertikaian agama bersenjata yang dimulai oleh kaum Kristiani pada periode 1095 – 1291, biasanya direstui oleh Paus atas nama Agama Kristen, dengan tujuan untuk menguasai kembali Yerusalem dan “Tanah Suci” dari kekuasaan Muslim dan awalnya diluncurkan sebagai respon atas permohonan dari Kekaisaran Byzantium yang beragama Kristen Ortodox Timur untuk melawan ekspansi dari Dinasti Saljuk yang beragama Islam ke Anatolia .
Cita-cita orang Kristen Eropa dalam perang salib antara lain adalah :
a. Reformasi Cluny
b. Impian kaum Frank
c. Ambisi-ambisi duniawi, dan
d. Kesalehan pribadi
Dua warna perjumpaan Islam dan Kristen yaitu:
1. Kelam, penuh dengan kecurigaan, pertentangan, permusuhan bahkan perang.
2. Cerah, meliputi kehidupan bersama dalam hubungan yang damai, saling percaya dan memerkaya.
Faktor penyebab terjadinya perang salib antara lain adalah :
1. Faktor agama
a. Sejak dinasti saljuk merebut baitulmagdis dari dinasti Fatimiah(1070). Mereka sering mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari orang-orangg Saljuk ketika pulang berziarah .
b. Pidato Paus Urbanus II tentang adanya kewajiban orang Kristen untuk mengunjungi dan merebut kuburan-kuburan suci dari orang –orang non- Kristen, pengampunan dosa bagi yang ikut perang, dan jaminan syurga bagi yang mati dalam peperangan.
2. Faktor politik
a. Kondisi kekuasaan Islam sedang melemah sehingga orang kristen Eropa ikut ambil bagian dalam perang salib. Dinasti Saljuk sedang mengalami perpecahan, dinasti Fatimiah sedang dalam keadaan lumpuh dan Islam di Spanyol semakin goyah.
b. Situasi seperti ini sangat menguntungkan bagi para penguasa Kristen Eropa untuk merbut satu persatu daerah kekuasaan Islam (baitul magdis).
3. Faktor sosial ekonomi
a. Stratifikasi sosial masyarakat Eropa yang terdiri dari: kaum gereja, bangsawan serta ksatria dan rakyat jelata. Dan golongan yang terakhir ini yang menjadi kelompok mayoritas kala itu yang mana mereka harus tunduk kepada tuan tanah, beban pajak, dan kewajiban lainnya.
b. Kaum gereja memobilisir mereka untuk ikut serta dalam perang dangan janji kebebasan dan kesejahteraan jika mampu menang dalam peperangan tersebut.
c. Diskriminasi terhadap rakyat jelata, dan yang berhak mendapatkan harta waris hanya anak tertua, jika anak tertua telah meninggal maka harta waris diserahkan kepada gereja. Hal ini menyebabkan peningkatan angka kemiskinan, sehingga beramai-ramai ikut seruan perang.
4. Adanya desakan dinasti Saljuk terhadap posisi dan kedudukan kekuasaan Bizantyium di Syam dan Asia Kecil. Bahkan, Bizantium merasa lebih terancam setelah Salajiqah memenangkan pertempuran yang sangat menentukan di Muzikert pada tahun 1071. Karena itu, tidak heran kalau Emperor meminta bantuan dari Eropa Barat, termasuk dari Paus yang kekuasaannya cukup besar .
Periodesasi perang salib
a. Periode pertama disebut periode penaklukan (1096-1144). Tentara salib dipimpin oleh Godfrey, meraka berhasil menduduki kota suci Palestina (Yerussalem) pada 7 Juni 1099 (493H) dan mendapat gelar “bangsawan dan Pelindung tanah Suci” . Pasukan salib melakukan pembantaian besar-besaran terhadap umat Islam.
Perang pada periode ini berlangsung selama 3 tahun (1096-1099) dan dimenangkan oleh pasukan salib. Sehingga berdirilah kerajaan latin Kristen (kerajaan baitul magdis/1099 dibawah pemerintahan Godfrey).
Dalam masa kekuasaan Kristen ada beberapa tempat yang mereka jadikan tempat-tempat penting:
1. Dome of the rocck dijadikan gereja.
2. Al Aqsha dijadikaan kantor pusat para kesatria biarawan (Knights Templar).
b. Periode kedua disebut periode reaksi umat Islam (1144-1192) umat Islam dipimpin oleh Imanuddin Zanki dan berhasil menaklukkan kembali Aleppo dan Andessa (periode pertama dikuasai tentara salib).
Keberhasilan kaum muslimin, dengan munculnya Salahuddin al Ayyubi di Mesir yang berhasiil membebaskan Baitulmagdis (1187) dan membangkitkan semangat salib.
Antara Salahuddin dengan tentara salib mengadakan perjanjian yang disebut Shulh al Rahman dengan isi:
1. Baitulmagdis di bawah kendali kaum Muslimin, dengan syarat kaum Kristen tidak dihalangi ziarah kesana.
2. Kaum Salib melindungi pantai Syam
3. Tanda-tanda agama Kristen yang dirampas Islam dikembalikan.
Perebutan kembali yarussalem oleh salahudin dilihat oleh penguasa kristen barat sebagai mala petaka yang harus di jawab dengan perang salib berikutnya (perang salib ketiga).
c. Priode ketiga, berlangsung tahun 1193-1291 ini lebih dikenal dengan priode perang saudara kecil-kecilan atau priode kehancuran pasukan perang salib.
Priode ini lebih diwarnai oleh ambisi politik untuk memperoleh kekuasaan dari pada motifasi agama.
Tujuan pertama mereka untuk membebaskan baitul makdis seolah-olah mereka lupakan. Priode ini munculah pahlawan wanita yaitu syajar Ad-durr. Ia berhasil menghancurkan pasukan raja Louis IX dari Perancis dan sekaligus menangkap raja tersebut. Raja ini telah mampu menunjukan sekap kebesaran islam dengan membebaskan dan mengizinkan raja Louis IX kembali kenegrinya Perancis.
Jalannya Perang Salib yaitu:
Perang Salib 1, Pada tahun 490 H/1096 M. sebuah pasukan salib yang dipimpin oleh komandan Walter dapat ditundukkan oleh kekuatan Kristen Bulgaria. Kemudian Peter yang mengkomandoi kelompok kedua pasukan salib bergerak melalui Hungaria dan Bulgaria. Pasukan ini berhasil menghancurkan setiap kekuatan yang menghalanginya. Seorang sultan negeri Nice berhasil menghadapinya bahkan sebagian pimpinan salib berkenan memeluk lslam dan sebagian pasukan mereka terbunuh dalam peperangan ini.
Perang Salib 2, Dengan jatuhnya kembali kota Edesa oleh pasukan muslim, tokoh-tokoh Kristen Eropa dilanda rasa cemas. St Bernard segera menyerukan kembali perang salib melawan kekuatan muslim. Seruan tersebut membuka gerakan perang salib kedua dalam sejarah Eropa. Beberapa penguasa Eropa menanggapi poisitif seruan perang suci ini. Kaisar jerman yang bernama Conrad III, dan kaisar perancis yang bernama Louis VII segera mengerahkan pasukannya keAsia. Namun kedua pasukan ini dapat dihancurkan ketika sedang dalam perjalanan menuju Syiria. Dengan sejumlah pasukan yang tersisa mereka berusaha mencapai Antioch, dan dari sisi mereka menuju ke Damaskus.
Perang Salib 3, Jatuhnya Yerusalem dalam kekuasaan Salahuddin menimbulkan keprihatinan besar kalangan tokoh-tokoh Kristen. Seluruh penguasa negeri Kristen di Eropa berusaha menggerakkan pasukan salib lagi. Ribuan pasukan Kristen berbondong-bondong menuju Tyre untuk berjuang mengembalikan prestis kekuatan mereka yang telah hilang. Menyambut seruan kalangan gereja, maka kaisar Jerman yang bernama Frederick Barbarosa, Philip August, kaisar Perancis yang bernama Richard, beberapa pembesar kristen rnembentuk gabungan pasukan salib. Dalam hal ini seorang ahli sejarah menyatakan bahwa Perancis mengerahkan seluruh pasukannya baik pasukan darat maupun pasukan lautnya. Bahkan wanita-wanita Kristen turut ambil bagian dalam peperangan ini. Setelah seluruh kekuatan salib berkumpul di Tyre, mereka segera bergerak mengepung Acre.
Perang Salib 4, Dua tahun setelah kematian Salahuddin berkobar perang salib keempat atas inisiatif Paus Celestine III. Namun sesungguhnya peperangan antara pasukan muslim dengan pasukan Kristen telah berakhir dengan usianya perang salib ketiga. Sehingga peperangan berikutnya tidak banyak dikenal. Pada tahun 1195 M. pasukan salib menundukkan Sicilia, kemudian terjadi dua kali penyerangan terhadap Syria. Pasukan kristen ini mendarat di pantai Phoenecia dan menduduki Beirut. Anak Salahuddin yang bernama al-Adil segera rnenghalau pasukan salib. la selanjutnya menyerang kota perlindungan pasukan salib. Mereka kemudian mencari tempat perlindungan ke Tibinim, lantaran semakin kuatnya tekanan dari pasukan Muslim, pihak salib akhirnya menempuh inisiatif damai. Sebuah perundingan menghasilkan kesepakatan pada tahun 1198M, bahwa peperangan ini harus dihentikan selama tiga tahun.
Perang Salib 5, Belum genap mencapai tiga tahun, Kaisar Innocent III menyatakan secara tegas berkobarnya perang salib ke lima setelah berhasil rnenyusun kekuatan miliier. Jenderal Richard di lnggris menolak keras untuk bergabung dalam pasukan salib ini, sedang mayoritas penguasa Eropa lainnya menyarnbut gembira seruan perang tersebut. Pada kesempatan ini pasukan salib yang bergerak menuju Syria tiba-tiba mereka membelokkan geiakannya menuju Konstantinopel. Begitu tiba di kota ini, mereka membantai ribuan bangsa romawi baik laki-laki maupun perempuan secara bengis dan kejam. pembantai ini berlangsung dalam beberapa hari. Jadi pasukan muslim sama sekali tidak mengalami kerugian karena tidak terlibat dalam peristiwa ini.
Perang Salib 6, Pada tahun 613 H/1216M, Innocent III mengobarkan propaganda perang salib ke enam. 250.000 pasukan salib, mayoritas Jerman, mendarat di Syria. Mereka terserang wabah penyakit di wilayah pantai Syria hingga kekuatan pasukan tinggal tersisa sebagian. Mereka kemudian bergerak menuju Mesir dan kemudian mengepung kota Dimyat. Dari 70.000 personil, pasukan salib berkurang lagi hingga tinggal 3.000 pasukan yang tahan dari serangkaian wabah penyakit. Bersamaan dengin ini, datang tambahan pasukan yang berasal dari perancis yang bergerak menuju Kairo. Narnun akibat serangan pasukan muslim yang terus-menerus, mereka men jadi terdesak dan terpaksa rnenempuh jalan damai. Antara keduanya tercapai kesepakatan damai dengan syarat bahwa pasukan salib harus segera meninggalkan kota Dimyat.
Perang Salib 7, Untuk mengatasi konflik politik internal, Sultan Kamil mengadakan perundingan kerja sarna dengan seorang jenderal Jerman yang bernarna Frederick. Frederick bersedia membantunya rnenghadapi musuh-musuhnya dari kalangan Bani Ayyub sendiri, sehingga Frederick nyaris menduduki dan sekaligus berkuasa di yerusalem. Yerusalem berada di bawah kekuasaan tentara salib sampai dengan tahun 1244 M., setelah itu kekuasaan salib direbut oleh Malik al-shalih Najamuddi al-Ayyubi atas bantuan pasukan Turki Khawarizmi yang berhasil meiarikan diri dari kekuasaan Jenghis Khan.
Perang Salib 8, Dengan direbutnya kota Yerusalern oleh Malik al- Shalih, pasukan salib kembali menyusun penyerangan terhadap wilayah lslam. Kali ini Louis IX, kaisar perancis, yang memimpin pasukan salib kedelapan. Mereka mendarat di Dirnyat dengan mudah tanpa perlawanan yang beranti. Karena pada saat itu Sultan Malikal-shalih sedang menderita sakit keras sehingga disiplin tentara muslim merosot. Ketika pasukan Louis IX bergerak menuju ke Kairo melalui jalur sungai Nil, mereka mengalami kesulitan lantaran arus sungai mencapai ketinggiannya, dan mereka juga terserang oleh wabah penyakit, sehingga kekuatan salib dengan mudah dapat dihancurkan oleh pasukan Turan Syah, putra Ayyub.
Akibat : ketegangan dan saling memperkaya
a. Warna kelam, pristiwa ini memberi kotribusi yang dominan dalam hubungan dan perjumpaan pengikut kedua agama besar di dunia.
b. Perang salib melahirkan paradikma baru dalam hubungan islam dan kristen.
c. Belangsung pula hubungan dagang antara wilayah-wilayah kristen eropa dengan pedagang islam arab. Hubungan islam dan barat dalam bidang ilmu pengetahuan. Pada masa perang Salib terjadi peningkatan penerjemahan karya Penerjemahan buku teologi islam kedalam bahasa latin melandasi terbentuknya study khusus tentang orentaliesme. Perang salip merupakan awal titik singgung kebudayaan islam dan bangsa eropa.
d. Kaum salib mempergunakan kesempatan untuk berbaur dengan rakyat sekaligus berkenalan dengan kebudayaan dan pradaban islam ketika tidak terjadi kontak senjata.
e. Dalam bidang militer, salib mendapat pengetahuan tentang:
1. Melatih burung merpati pos.
2. Menyambut kemaenangan dengan tournament.
3. Mempelajari taktik pengepungan dan penyerangan kota.
Dalam referensi lain disebutkan beberapa akibat perang Salib , antara lain:
a. Perang salib ini menjadi penghubung bagi bangsa Eropa mengenali dunia lslam secara lebih dekat. Hal ini sangat-besar andil dan peranannya dalam meahirkan era renaissance di Eropa.
b. Pasukan salib merupakan penyebar hasrat bangsa Eropa dalam bidang perdagangan dan perniagaan terhadap bangsa-bangsa timur.
c. Timbulnya kegiatan penyelidikan bangsa Eropa mengenai berbagai seni dan pengetahuan penting dan berbagai penemuan yang teiah dikenali ditimur. Misalnya, kompas kelautan, kincir angin, dan lain-lain,
d. Mereka juga menyelidiki sistem pertanian, dan yang lebih penting adalah mereka rnengenali sistem industri timur yang telah maju.
e. Pihak muslim yang semula menguasai jalur pelayaran di laut tengah kehilangan supremasinya ketika bangsa-bangsa Eropa menempuh rute pelayaran laut tengah secara bebas.
KESIMPULAN
Perang Salib adalah kumpulan gelombang dari pertikaian agama bersenjata yang dimulai oleh kaum Kristiani pada periode 1095 – 1291; biasanya direstui oleh Paus atas nama Agama Kristen, dengan tujuan untuk menguasai kembali Yerusalem dan “Tanah Suci” dari kekuasaan Muslim dan awalnya diluncurkan sebagai respon atas permohonan dari Kekaisaran Byzantium yang beragama Kristen Ortodox Timur untuk melawan ekspansi dari Dinasti Saljuk yang beragama Islam ke Anatolia .
Faktor penyebab terjadinya perang salib antara lain adalah : Faktor agama, Faktor politik, Faktor sosial ekonomi, Adanya desakan dinasti Salajiqah terhadap posisi dan kedudukan kekuasaan Bizantyium di Syam dan Asia Kecil .
Dalam referensi lain disebutkan beberapa akibat perang Salib , antara lain: Perang salib ini menjadi penghubung bagi bangsa Eropa dengan Islam. Pasukan salib merupakan penyebar hasrat bangsa Eropa dalam bidang perdagangan dan perniagaan terhadap bangsa-bangsa timur. Timbulnya kegiatan penyelidikan bangsa Eropa mengenai berbagai seni dan pengetahuan penting dan berbagai penemuan yang teiah dikenali di Timur. Misalnya, kompas kelautan, kincir angin, dan lain-lain. Mereka juga menyelidiki sistem pertanian, dan yang lebih penting adalah mereka rnengenali sistem industri timur yang telah maju. Pihak muslim yang semula menguasai jalur pelayaran di laut tengah kehilangan supremasinya ketika bangsa-bangsa Eropa menempuh rute pelayaran laut tengah secara bebas.

0 komentar:

Posting Komentar

MIM. Diberdayakan oleh Blogger.
MIMYERA © 2008 Template by:
SkinCorner